After all, we come to the ending. Resolutions are not merely to be
written out, having courage to tick all of the things off in the bucket list
play more important role in walking the way of the whole year.
-Ellis Rizqiyah-
Halooo! Wah bentar lagi pergantian tahun baru masehi nih. Gimana menurut
pendapat teman-teman tentang ini? Sebagian orang percaya bahwa sebagai muslim
kita tidak boleh merayakannya, kenapa? Karena kita bisa dianggap mengikuti kaum
tersebut. Sebagaimana tersebut dalam hadits bahwasannya barangsiapa yang
mengikuti suatu kaum maka ia termasuk dalam kaum tersebut. Selain itu,
merayakan tahun baru juga lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Ke luar
berfoya-foya, main-main, ketawa-ketiwi ngomongin yang ngga penting, apalagi
kalu bukan dengan mahrom. Semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin.
Tulisan berbahasa Inggris di atas sebenarnya saya tulis untuk kepentingan
rubrik buletin Quills EDSA akhir tahun. Isi lengkapnya sebenarnya menyebutkan
isi rubrik lainnya, tapi saya potong untuk saya posting di blog saya. Dan saya
rasa cukup menarik untuk saya post.
Segala sesuatu memang tergantung dari niat. Kalau justru kita ke luar di
malam tahun baru ke majelis ilmu, kenapa engga? Menghadiri tabligh akbar atau
pengajian, kenapa engga? Niatkan karena Allah, insya Allah manfaat. Pengalaman tahun
kemarin, saya dan teman-teman pergi ke 0 KM pas malam tahun baru. Penasaran aja,
ada apa di sana, orang-orang pada ngapain. Bukannya terhanyut suasana malam
tahun baru, teman saya malah pusing dan mual gara-gara ada banyak banget orang
wkwk. Sumpek memang dan ngga tau mau ngapain di sana. Walhasil, sebelum jam 9
pun saya dan teman-teman memutuskan pulang ke kos. Malahan kami sempat bingung
mau naik apa pulang. Harus jalan dari Alun-alun Kidul sampai lampu merah depan
hotel Liman (eh nama hotelnya bener gak ya? >.<). Trans Jogja, angkot
udah ngga ada. Taksi ditelfon pada penuh. Bingung sendiri takut ngga bisa
pulang. Bukannya seneng malah puyeng liat lautan manusia berhuru-hara. Tapi akhirnya,
setelah sekian lama menunggu ada taksi yang lewat juga. Cus deh kami pulang. Sampai
di kos, lega banget bisa tiduran dan istirahat. Dan berujung nonton drama Korea
sama teman-teman! Eh, mudharat juga ngga sih? -,-
Malem ini saya ngga punya rencana pergi kemana-mana. Mau hang-out rasanya udah males aja ngeliat pengalaman tahun kemarin ditambah lagi ilmu baru yang saya dapet dari grup diskusi Remaja Islam di Line tentang hukum perayaan tahun baru. Pengen di kos aja deh, nugas hehe. Tapi, kalau kita menjadikan momen tahun baru ini sebagai muhasabah diri kayanya oke-oke aja. Seperti yang sudah saya tulis di atas, introspeksi diri, bikin resolusi, dan perbaiki ngga ada salahnya kan? Tapi memang, semua hari itu baik dan istimewa karena toh tiap hari juga hari baru kan? Mungkin, introspeksi itu, bikin resolusi itu, perbaiki itu bisa dilakukan setiap hari. Insya Allah. Kalau setiap pergantian tahun, orang pada bilang Happy New Year kenapa kita juga ngga bilang Happy New Day? Kan tiap hari hari baru ._. Well, Happy New Day!
P.S. baru bikin akun ask.fm nih, kali2 ada pertanyaan bisa langsung tanya di sini :3 ask.fm/ellisrizqiy
0 komentar:
Posting Komentar