Basi banget aja sih
sebenernya kalau saya baru nulis tentang KKN sekarang. But, here we go!
KKN. Identik dengan
berbagai kepanjangan, dari Kuliah Kerja
Ndolan, Kisah Kasih Nyata, Kuliah Kok Nikung, sampe berbagai kepanjangan absurd
lain. Kalau saya, bakal menamai KKN ini dengan Kuliah Kerja Nyenengin.
|
Koripan I |
Pada dasarnya, saya
emang suka kegiatan sosial. Sebelumnya, saya juga pernah tergabung dalam
program FBS Mengajar-nya BEM FBS 2013. Dengan waktu yang sama, sekitar
sebulanan, saya dan teman-teman 'mengabdi di masyarakat' untuk mengajar
anak-anak di Pleret, Bantul. Capek sih, tapi nagih. Ada secercah kebahagiaan
tersendiri ketika bisa membantu, berbagi ilmu, dan melihat anak-anak tersenyum.
Karena pengalaman inilah, saya jadi gabung di CAC (Coin A Chance) Jogja yang concern untuk membantu anak-anak kurang mampu
untuk tetap bisa bersekolah. It's precious
moment bangetlah ketika melihat orang tua dan anak tersenyum begitu kita
dateng menginformasikan mau memberi beasiswa sekolah :')
|
FBS Mengajar BEM FBS 2013 Kabinet SEDULUR |
Setiap orang punya
sudut pandang dan pengalaman yang berbeda. Kalau menurut saya pribadi, KKN ini
merupakan miniatur kita dalam berinteraksi dengan masyarakat. Tinggal langsung
di tengah-tengah warga memberi pengalaman yang cukup untuk melihat secara langsung
bagaimana hidup dan terjun langsung di masyarakat (Yaelah kebanyakan ngomong langsung). Kami merasakan langsung bagaimana
warga menanggapi kehadiran kami baik mengenakkan maupun kurang mengenakkan.
Contohnya, di hari kedua kami tinggal, kami mendapat kritikan dari seorang
warga tentang sifat kami yang tidak se-srawung
dari kelompok sebelumnya (karena ada 2 shift). Baru dua hari cyin, ibaratnya
masih jet lag, baru bebenah, udah nge-judge gitu, ngalah-ngalahin psikolog. Hebat
syekaleee. Tapi overall, warganya super
ramah dan baik. Saya juga nggak ngerti, ini kami orang asing tapi diperlakukan
seolah-olah seperti saudara mereka yang
baru dateng dari jauh. Jadi untuk adik-adik UNY yang mau KKN, saya menganjurkan
banget untuk ikut KKN shift khusus daripada mandiri. Merasakan tinggal di
tengah-tengah masyarakat desa-nya itu loh, precious
banget.
Ngapain aja selama
KKN? Banyak! Banyak tidur maksudnya. Haha. Well,
KKN ini mengharuskan setiap kelompok untuk mempunyai proker kelompok dan
individu. Terserah mau apa aja, yang penting bermanfaat dan melibatkan warga
dalam menjalankan proker itu karena kalau cuma ngerjain sendiri, apa gunanya
dong tinggal di situ? Numpang tidur doang? Intinya, libatkanlah warga baik
untuk proker kelompok maupun individu dan karena warga lebih suka yang praktis,
pilihlah proker yang aplikatif, nggak melulu teori.
Hal yang paling
favorit buat saya adalah.....anak-anak! Walaupun mereka emang kadang nyebelin
banget, nakal, terlalu jujur (suka bikin nyesek kan kalo terlalu jujur? -_-),
dan super nyapein karena banyak maunya, tapi di waktu yang sama mereka juga mood booster dan emang yang paling deket
dengan kami. Gimana enggak? Setiap hari dateng ke posko entah buat ngerecokin
rumah atau mengeksploitasi batre HP buat nge-game.
Fiuh. Tapi nggak dapet dipungkiri sih, betapa membahagiakannya melihat antusias
mereka begitu kami dateng, betapa ikut kecewa juga melihat kecewanya mereka
ketika mereka tau kami nggak bisa nemenin mereka. Rasa capek udah ilang aja
rasanya. Diajak main gobak sodor, diajak jalan-jalan ke sawah, ke gunung lupa
namanya, ke beton, dan sejumlah hal membahagiakan lainnya merupakan pengalaman
yang paling memorable.
Saya merasa
beruntung, saya dapet tempat yang serba lebih dari cukup banget. Dari Pak
Dukuhnya, warganya, anak-anaknya, sampe rumah yang kami tinggali. Semuanya
lebih dari cukup. Dan saya merasa lebih beruntung lagi karena saya punya tim
yang loveable :') Kami punya starting point yang sama di mana sebelumnya
masing-masing dari kami belum saling mengenal. Jadi, rasa-rasanya adil aja sih.
Tinggal sebulan dan serumah bareng kayanya lebih dari cukup untuk mengenal satu
sama lain. Kekurangan dan kelebihan bukan lagi hal yang bisa untuk
ditup-tutupi. Semuanya kebongkar aja gitu, mana yang ngentutan, ngupilan,
ngorokan, sampe tau mana yang ibu-able (si ibu Zaen) dan bapak-able (si Davit)
haha. Dibanding kelompok lain, kelompok saya termasuk kelompok yang jarang
dolan pas KKN-an. Kami kebanyakan main UNO, ngejedog
(?) dan tidur di posko. Tapi paska KKN, di saat kelompok lain udah pada bubar,
kami masih dolan bareng walaupun sekarang intensitasnya udah berkurang (yang
sudah saya duga dari awal wk). Saya tipikal orang yang nggak mau ngilang gitu
aja ketika saya sudah nyaman di suatu tempat, maka dari itu saya berusaha untuk
tetep keep in touch sama mereka dengan
cara ngomen -ngomen PM di BBM mereka haha maapin. Dari yang deket, pasti ada
yang lebih deket, ya kan? Kalau Dina suka curhat-curhatan sama Anip, saya juga
punya teman curhat: Arum. Kami berdua bahkan masih sering jalan bareng sampai sekarang.
Setiap pergi sama Arum, kayanya adaaaa aja hal kocaknya yang habis itu kami
menertawakan kebodohan kami sendiri haha. Orang yang juga agak sering dengerin my pointless drama adalah Irham. Dia juga yang
nyemangatin di saat saya down dan butuh
temen. Kan terharu wkwk. Orang yang sering saya repotin lainnya adalah Imam
alias tukang gojek yang mau aja nganterin wk. Anu, di Jogja udah ada gojek,
nggak sekalian daftar aja, Mam? Dan segala kebaikan masing-masing orang di
kelompok KKN 1065 yang nggak bisa saya sebutin satu-satu. Each of you guys is so unforgettable kok. Satu hal yang pengen saya
bilang: don't forget each other ya, we once had really good time together. (Jangan
lupain satu sama lain ya, kita pernah punya waktu indah bareng).
|
Those names |
Experiencing KKN buat saya adalah salah satu
pengalaman yang paling mengesankan di masa kuliah. Nggak cuma dapet kenangan
dan pengalaman, tapi juga pelajaran bagaimana beradaptasi, memanaj konflik,
serta dealing with new people and society which
is more precious than any other things. Karena catetan ini sudah cukup
panjang dan jadi bikin males baca mending saya sudahi saja. Maaf udah bikin
sakit mata karena kebanyakan nyampurin bahasa Inggris. Da saya mah emang
anaknya sok Inggris, gimana enggak? Tiap hari makanannya bahasa Inggris mulu,
gimana nggak terpengaruh ya kan. Semoga catetan yang niatnya berbagi tapi jadi
nostalgia ini bisa bermanfaat untuk adik-adik yang butuh sedikit pengetahuan
tentang pengalaman KKN, atau kalau nggak bermanfaat ya semoga seenggaknya
tulisan ini menghibur (?). Menghibur dan jadi bernostalgia bagi kalian yang
sudah pernah KKN ;)
0 komentar:
Posting Komentar