Belakangan, saya
semacam lagi berada di fase ‘I miss the old happy me' yang mana saya jadi
sering merasa khawatir, gelisah, takut, nggak PD, dan perasaan insecure
lainnya. Saya nggak tau kenapa bisa terjadi. Mungkin karena memang banyak hal
yang suka bikin gemaaaaaz akhir-akhir ini.
Saya jadi
bertanya-tanya, apa yang sebenernya salah dengan saya? Kenapa bukannya saya
bisa lebih mengatur segala sesuatu tapi saya malah semakin don’t know what to
do. Saya merasa, entah kenapa, dulu saya bisa banget berpikir positif di segala
sesuatu yang sedang saya jalani even it is a bad one. Tapi kok sekarang,
rasa-rasanya justru pikiran saya lebih didominasi oleh pikiran negatif. Kalau
dulu begitu terlintas pikiran negatif di pikiran saya, saya langsung
menggubrisnya dan mengganti dengan pikiran positif, sekarang saya jadi
membiarkan pikiran-pikiran itu bertengger di pikiran saya dan bahkan saya
mengucapkannya. Hal yang dulu saya selalu mencoba untuk menahan.
Sampai suatu hari
saya sadar kalau I've been in a wrong way and I
have to get back. Saya berharap kalau saya bisa menjadi the old happy me dan bahkan lebih baik dari
itu. Dan ya, Allah seperti selalu punya cara untuk mengabulkan doa hamba-Nya.
Pagi-pagi saya lagi nonton TV, saya liat seorang artis lagi diwawancara tentang
kisah hijrahnya. Kurang lebih dia bercerita bahwa dulu yang dia kejar adalah
kebahagiaan dunia dan merasa hidupnya selalu gelisah hingga pada suatu hari dia
sadar bahwa dia harus berubah. Dalam doa sapu jagat disebutkan bahwa: Ya Allah,
berilah aku kebaikan di dunia dan di akhirat. Dan jauhkanlah aku dari siksa
neraka. Sehingga dia sadar bahwa seharusnya yang ia kejar tidak hanya
kebahagiaan dunia semata. Yang dulu dia keseringan pengen beli barang, sekarang
jadi mikir-mikir dulu apa barang itu bermanfaat atau enggak. Kemudian, dia juga
jadi seketika tenang karena sadar kalau karunia Allah itu amat banyak dan satu
lagi, ini sih yang dulu sempat saya pegang tapi kadang suka goyah: kebahagiaan itu letaknya di taat. Dia percaya,
kalau karunia Allah memanglah sangat banyak dan satu-satunya cara untuk
bersyukur adalah taat, melakukan perintah-Nya.
Nggak cuma sampai di
situ, dilalah saya punya janji ketemuan
sama orang DPD RI Jogja. Sebenernya magerin banget kan bulan puasa gini
siang-siang harus ke kantor yang saya belum tau di mana, mendingan saya bobok
di kos aja kan. Tapi, Allah eamng udah punya rencana. Akhirnya saya datang lah
ke kantor DPD RI yang kemudian saya ketemu sama staff khusus yang udah saya
bikin janji. Ngobrol ngobrol ngobrol dan menyampaikan tujuan ketemu beliau,
selain saya jadi tahu tentang beberapa hal, di akhir beliau bilang untuk
mencoba beraffirmasi positif. Kata
affirmasi bukanlah asing buat saya, I used to
hold it as my faith juga di mana apa yang saya inginkan, saya akan
memperlakukannya seolah-olah saya sudah menerimanya. Pertemuan dengan beliau
kaya jadi semacam pengingat saya aja sih kalau saya sudah agak melupakan things I used
to think and hold.
Semua kegelisahan,
kekhawatiran, dan kekecewaan pada diri sendiri jadi bisa seketika menghilang
gitu aja dengan cara-Nya. Sebenernya bukan dua hal itu saja yang terus membuat
saya jadi feel so releived, tapi ada
banyak hal-hal kecil yang terjadi di sekeliling saya juga yang bikin saya jadi
merasa forever grateful to be here with
everything I have right now. Yang terpenting dari itu semua, untuk
memulai sesuatu dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik letaknya bukan
pada seberapa besar orang lain menginspirasi kita sih, tapi lebih kepada
berurusan sama diri sendiri mengenai memilih melanjutkan hidup dengan apa yang
'baik' untuk kita. In this point is looking for
true happiness is not only seeking for now, but also we have to think for
hereafter. And it is somehow the only thing that could make us relieved even in
our worst day. Insecurity, anxeity, disappointment, and any other restless
feelings coming over are perhaps because we are too busy thinking our world life
without trying to do our duty as His servant. Thus, we let negative things fill
up our mind which then ends up being
reckless for all His blessings.
And now I feel so relieved.
And now I feel so relieved.
0 komentar:
Posting Komentar