Sabtu, 06 Oktober 2012

You would never get hurt, if you didn’t hope to a human.

You would never get hurt, if you didn’t hope to a human.

Bukankah ini sudah dibicarakan sebelum-sebelumnya? Sampai kapanpun tak akan pernah ada orang yang bisa diharapkan. Sampai kapanpun! Yaa.. kecuali jika Dia menghendakinya.
Yah. Tapi lagi-lagi manusia terbuai oleh kesenangan-kesenangan sesaat yang membuatnya lalai begitu saja! Begitu sesuatu yang buruk menimpa pada diri kita, barulah kita sadar betapa hanya  Tuhan-lah sebaik-baiknya pengharapan. Tapi, tidakkah kita menyadari berapa banyak kita melakukannya? Maksudku, berapa kali kita menyesal, kemudian melakukannya lagi? Menyesal lagi, kemudian lagi-lagi melakukannya? Lagi-lagi menyesal, lagi-lagi pula kita melakukannya, bukan begitu? Ah..urusan ini memang tak akan pernah ada habisnya jika kita tidak pernah benar-benar ‘menyesali’ apa yang telah kita tahu akibatnya, yaitu menyesal.
Lalu, bagaimana yang harus kita lakukan? Bagaimana agar kita tidak menyesali hal yang sama? Jika urusan ini hanya untuk dikatakan, maka jawabannya mudah saja, yaitu: ‘Jangan mengulanginya.’ Sesederhana itukah? Ya. Tentu saja. Lalu, mengapa tidak mudah untuk melakukannya? Jawabannya adalah karena itu hal tersulitnya!