Rabu, 31 Desember 2014

New Year is Near!

New year has always been a good idea to start over new dreams, new spirit, and new resolutions! There is always something magical in the euphoria of the new year. People begin to see new hope and try to write their resolutions out for the following year. So do students. Getting a better GPA, being a more dilligent student, making more money, and traveling a lot are merely several things of their bucket list. Unfortunately, we often find such spirit only in the beginning of the year. The following months later, we often find ourselves in the middle of nowhere and even forgetting the resolutions we have already made. By then, we come to realize. It is important to look forward, but it is also important to look behind so hopefully we can learn from it to get us better and better.

After all, we come to the ending. Resolutions are not merely to be written out, having courage to tick all of the things off in the bucket list play more important role in walking the way of the whole year.
-Ellis Rizqiyah-

Halooo! Wah bentar lagi pergantian tahun baru masehi nih. Gimana menurut pendapat teman-teman tentang ini? Sebagian orang percaya bahwa sebagai muslim kita tidak boleh merayakannya, kenapa? Karena kita bisa dianggap mengikuti kaum tersebut. Sebagaimana tersebut dalam hadits bahwasannya barangsiapa yang mengikuti suatu kaum maka ia termasuk dalam kaum tersebut. Selain itu, merayakan tahun baru juga lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Ke luar berfoya-foya, main-main, ketawa-ketiwi ngomongin yang ngga penting, apalagi kalu bukan dengan mahrom. Semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin. Tulisan berbahasa Inggris di atas sebenarnya saya tulis untuk kepentingan rubrik buletin Quills EDSA akhir tahun. Isi lengkapnya sebenarnya menyebutkan isi rubrik lainnya, tapi saya potong untuk saya posting  di blog saya. Dan saya rasa cukup menarik untuk saya post.
 
Segala sesuatu memang tergantung dari niat. Kalau justru kita ke luar di malam tahun baru ke majelis ilmu, kenapa engga? Menghadiri tabligh akbar atau pengajian, kenapa engga? Niatkan karena Allah, insya Allah manfaat. Pengalaman tahun kemarin, saya dan teman-teman pergi ke 0 KM pas malam tahun baru. Penasaran aja, ada apa di sana, orang-orang pada ngapain. Bukannya terhanyut suasana malam tahun baru, teman saya malah pusing dan mual gara-gara ada banyak banget orang wkwk. Sumpek memang dan ngga tau mau ngapain di sana. Walhasil, sebelum jam 9 pun saya dan teman-teman memutuskan pulang ke kos. Malahan kami sempat bingung mau naik apa pulang. Harus jalan dari Alun-alun Kidul sampai lampu merah depan hotel Liman (eh nama hotelnya bener gak ya? >.<). Trans Jogja, angkot udah ngga ada. Taksi ditelfon pada penuh. Bingung sendiri takut ngga bisa pulang. Bukannya seneng malah puyeng liat lautan manusia berhuru-hara. Tapi akhirnya, setelah sekian lama menunggu ada taksi yang lewat juga. Cus deh kami pulang. Sampai di kos, lega banget bisa tiduran dan istirahat. Dan berujung nonton drama Korea sama teman-teman! Eh, mudharat juga ngga sih? -,-

Malem ini saya ngga punya rencana pergi kemana-mana. Mau hang-out rasanya udah males aja ngeliat pengalaman tahun kemarin ditambah lagi ilmu baru yang saya dapet dari grup diskusi Remaja Islam di Line tentang hukum perayaan tahun baru. Pengen di kos aja deh, nugas hehe. Tapi, kalau kita menjadikan momen tahun baru ini sebagai muhasabah diri kayanya oke-oke aja. Seperti yang sudah saya tulis di atas, introspeksi diri, bikin resolusi, dan perbaiki ngga ada salahnya kan? Tapi memang, semua hari itu baik dan istimewa karena toh tiap hari juga hari baru kan? Mungkin, introspeksi itu, bikin resolusi itu, perbaiki itu bisa dilakukan setiap hari. Insya Allah. Kalau setiap pergantian tahun, orang pada bilang Happy New Year  kenapa kita juga ngga bilang Happy New Day? Kan tiap hari hari baru ._. Well, Happy New Day!

P.S. baru bikin akun ask.fm nih, kali2 ada pertanyaan bisa langsung tanya di sini :3 ask.fm/ellisrizqiy

0 komentar:

Posting Komentar