Senin, 20 Juni 2016

Gerbang Perpisahan?


Apa sih yang paling dipikirin mahasiswa akhir selain skripsi dan kerja? Kalau saya sih teman.

Jadi ceritanya saya habis melo-melowan gitu sama teman-teman kos karena sebagian bakal wisuda bulan ini dan setelah itu bakal balik ke kampung halamannya yang berarti kami bakal berpisah jauh. Jaman masih kuliah aja kadang, sering bahkan, susah buat ngumpul komplit. Apalagi udah lulus, kerja, tinggal di beda-beda kota, nikah, wah udah lah nggak kebayang kita bakal bisa ngumpul lagi kapan. Saya jadi mikir, apa pertemanan ini emang berbatas waktunya ya? Wkwk. Ya walaupun suatu saat mungkin kami masih keep in touch, tapi nggak bakal dapet lagi kan suasana bareng-bareng kaya apa yang udah kami lalui saat masa-masa kuliah. Buat saya, temen-temen kos adalah orang-orang yang bisa saya sebut sebagai another definition of family karena mereka adalah...adalah...hmm...adalah...serius saya sampai kehabisan kata-kata karena nggak tau harus mendeskripsikan mereka seperti apa. Mereka paket komplit.

Nah btw, jadi kepanjangan. Awalnya saya mau bilang, ceritanya lagi melow-melowan gitu sama teman-teman kos eh tiba-tiba saya dapet chat iseng dari temen SMA saya yang akhirnya berujung ngobrolin makin susahnya ngumpul bareng. Dia bilang ini kah yang namanya the end of friendship at early adulthood? Huhu makin melow~

Tapi iya kan? Ketika kita udah punya lingkungan baru dan teman-teman baru, bakal susah banget buat menjadwalkan ketemu untuk sekedar ngobrol sama teman-teman lama. Jangankan untuk ngobrol, hanya sekedar berkomunikasi aja kadang sampai lupa karena 'terlalu sibuk' dengan hal-hal baru kita. And it's sad to admit. Dan kalau udah gitu, kita jadi kehilangan masa-masa asiknya waktu yang kita habiskan bersama mereka dulu. Time will never get it back as it used to. Hiks. Tapi, nggak ada yang bisa disalahkan juga. Hidup terus berjalan. Waktu apalagi. Kita nggak bisa stuck sama satu keadaan dan nggak move forward. Dan hal tersebut mau nggak mau mengharuskan kita buat dinamis sama satu dan lain hal. Termasuk teman. Tuntutan, pekerjaan, pendidikan, menyatukan kita dengan orang-orang yang kemudian kita sebut teman, tapi kemudian setelah tuntutan dan pekerjaan itu selesai, kita punya tuntutan dan pekerjaan baru dengan lingkungan baru dan orang-orang baru pula yang mana hal tersebut bisa sangat mengurangi intensitas hubungan kita dengan teman yang ada di tuntutan kita terdahulu. Busetdah sekalimat panjang bener. Walhasil, segimana pun kita masih keep in touch sama teman lama kita, kita nggak pernah bisa benar-benar dapet apa yang dulu pernah kita lalui. Dan karena keparnoan inilah saya kadang suka merasa kangen sebelum berpisah. Haha lebay ya. itu juga yang terjadi ketika saya masih KKN. Saya suka diem gitu natap sekitar, siap-siap kalau saya bakal kangen sama tempat, suasana, dan orang-orang di sana.

Dan momen pas KKN itu pun terjadi lagi. Di mana saya tiba-tiba throwback ke momen-momen yang udah saya lalui bersama teman-teman kos. Senang, sedih, sakit, ketawa, nangis, kelaparan, foya-foya, nggak punya duit, tumpeh-tumpeh rejeki, kemalingan, dimarahin ibu-bapak kos, tidur di masjid, berantem, piknik bahagia, nge-camp, curhat, semuanya. Semuamuanya mendadak jadi precious moments banget. Empat tahun mendadak jadi berasa empat hari huhu.

Sampai saat ini saya juga tetap keep in touch sama teman-teman SMA saya, bahkan sama teman SMP juga, bahkan sama teman SD juga. Tapi ya itu tadi, time will never get it back as it used to. Momen nggak akan bisa terulang, tapi seenggaknya saya bisa mengobati rasa kangen dan bernostalgia dengan masih bertemu dan ngobrol sama mereka.

So what then?

Tetep sih, treasure this moment. Treasure your people today. Say thanks to them for making your life so colorful!
Teman Seperkosan

0 komentar:

Posting Komentar